Sentilan sentilun kader Ikatan tanfidz 2018 2020
Nyanyi bocah-bocah dibawah purnama terkelilingi bukit-bukit berdiri tinggi telanjang bahkan tunas akar rumput banyak yang enggan tumbuh.
Ku ingat dongeng cerita kakak-kakak ku, lestari indah
berseri dimusim semi.
Hari ini Tuhan telah menitipkan di pundak ciptaannya
yang masih bernafas.
Kuharap kita sadar untuk menyampaikan kepada seluruh
anggotaa tubuh kita bahwa kepulangan kita terlambat malam.
Malam yang dingin tak pernah berhenti berperang
melawan kaum kode malam untuk mencari keadilan.
Sudah kubagikan waktu tentang hakikat manusia.
Jalan kusunyi dalam tempat bising membuat jalur ku sendiri
dan meinggalkan sidik jari setapak ini.
Semoga kita bisa menemukan diri-NYA dan memaksa serta
mengurungnya untuk pulang dan terpenjara terpatri terlempar ke tempat palung
terdalam yang ada di diri kita
Akhirnya semua akan tiba pada suatu yang biasa.
Apakah mereka masih turun dengan lembut meresapi
belaian angina?
Kita semua berbeda dalam banyak hal, tapi kita di
satukan dengan segala topi dan kostumnya
Letusan gunung merapi kering, mengingatkanku sudah
waktunya mencari kedalam hati diri, ku kutukan kata-kata terhenyak dalam diri
pengimis di lorong waktunya kenapa pelangi tak pernah menghujam sampai ke akar?
Kenapa adanya hitam jika putih menyenangkan dan
menenangkan?
Cahaya kotak kelam mengajak ku berdiskusi, kenapa
matahari terbit untuk menghangatkan bumi?
Disini aku berdialektika dengan penuh paradigma filsuf,
aku selalu membicarakan malam, aku melawannya dengan senjata ku dan aku
tertusuk cahaya rembulannya
Entah apa dan di mana dia menuruh jawabannya
Penulis :
Zulfikar
Menteri Ekowir
BEM UHAMKA | Kabid Ekowir PC IMM Jaksel 2018-2019
Editor : Zakiyah Hatun
Posting Komentar untuk "Sentilan sentilun kader Ikatan tanfidz 2018 2020"