Menebar Kebaikan di masa Pandemi
Oleh
: Nanda Afriska Maulidia
“Barangsiapa
datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan mendapat (pahala) yang lebih
baik daripada kebaikannya itu.” (QS.
Al-Qashas ayat 84). “
Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan
sepuluh kali lipat amalnya.” (QS. Al-An'am ayat 160). Berdasarkan potongan ayat
surah tersebut menjelaskan bahwasannya jika membawa kebaikan akan mendapat
pahala berlipat ganda. Begitupun dengan memberi. Memberikan banyak sekali
manfaat kepada pihak yang menerima maupun pihak pemberi, pemberi akan
mendapatkan balasan (pahala) berkali-kali lipat sedangkan penerima akan merasa
bebannya sedikit terbantu.
Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan selama 6
bulan tentu belum berakhir, meski aktivitas sudah mulai kembali normal namun
harus tetap menjaga protocol kesehatan. Dengan keadaan normal seperti ini sudah
berakhir hingga abai dalam mematuhi protocol kesehatan. Pada akhirnya terhitung
pada Selasa (8/9/2020), banyaknya kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai
200.035 kasus.
Akibat dari meningkatnya kasus tersebut,
pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak maret lalu.
Pekerja diperkenankan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) sedangkan untuk pelajar dan mahasiswa
dianjurkan untuk belajar dari rumah dengan sistem daring. Sementara pedagang
kecil banyak yang gulung tikar akibat wabah ini.
Hal tersebut berdampak pada perekonomian
masyarakat. Banyak masyarakat yang dikeluarkan dari tempatnya bekerja.
Begitupun dengan restoran mewah dan rumah makan pinggiran. Ketentuan PSBB ini
mewajibkan agar setiap tempat tidak membuat kerumunan. Akibatnya, banyak rumah
makan sepi pengunjung dan mengalami penurunan pendapatan.
Tentu saja keadaan seperti ini mendorong
beberapa pihak atau instansi untuk menggalang dana dan membantu sedikit beban
korban dari wabah Covid-19 ini. Seperti yang diterapkan oleh Lazismu UHAMKA.
Lazismu UHAMKA memberikan donasi sembako kepada korban terdampak Covid-19 ini
seperti ojek online, pedagang kaki lima
dan korban terdampak PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Gerakan seperti ini sangat membantu bagi
masyarakat kecil yang terdampak. Bahkan di saat seperti ini, bantuan seperti
masker atau hand sanitizer pun sangat
membantu meringankan beban masyarakat. Belum lagi ada beberapa perusahaan besar
yang dengan sukarela memberikan bantuan berupa uang tunai.
Pada bulan Juli kemarin, Bidang Sosial dan
Pemberdayaan Masyarakat PK IMM FIKes UHAMKA, melakukan kunjungan ke Yayasan
Benih Kebajikan Panti Asuhan Al Hasyim yang berlokasi di Jagakarsa, Jakarta
Selatan. Para kader IMM yang berangkatkan ditugaskan untuk mengedukasi terkait
Covid-19 dan menghibur anak-anak dan penghuni panti tersebut. Kegiatan tersebut
berlangsung ceria dan menyenangkan. Selain menghibur anak-anak panti, mereka
juga mengedukasi terkait Covid-19 tentang cara penularan, pencegahan dan apa saja
yang harus dilakukan di masa pandemi seperti ini.
Berbagi bukan hanya sekedar memberi dengan
materi, tapi juga berbagi dalam hal apapun. Ilmu pengetahuan pun akan menjadi
sangat berharga jika diberi dan disebarkan kepada orang lain. Seperti contoh,
dalam pandemi Covid-19 ini pengetahuan tentang penecgahan penyakit sangat
dibutuhkan agar bisa menekan angka kejadian kasus Covid-19. Hal ini merujuk
pada komunikasi masyarakat agar saling
memberikan informasi dan ilmu pengetahuan satu sama lain, namun tetap berpegangan
pada protokol kesehatan.
Selain
membantu dengan memberikan ilmu pengetahuan dan materil, kita juga dapat
membantu masyarakat untuk bersama-sama agar waspada terhadap berita bohong (hoax). Hoax ini sendiri seringkali muncul dalam media sosial. Biasanya
informasi bohong ini akan mengakibatkan sang pembaca menerapkan apa yang
tertera dalam hoax tersebut.
Kemudian, hoax tersebut akan
disebarluaskan oleh sang pembaca tanpa mengetahui kebenarannya. Oleh karena itu
kita sebagai individu yang berintelektual pun perlu membimbing dan mengedukasi
masyarakat terkait hoax yang beredar
kian merajalela di masyarakat.
Apa saja
cara yang perlu kita lakukan agar meminimalisir adanya hoax tentang Covid-19 ini? Berikut pemaparannya :
1. Waspada Judul yang Provokatif
Biasanya, informasi atau berita hoax seringkali menggunakan judul dengan
provokatif dan sensasional. Karena dengan begitu, pembaca akan langsunf
tertarik dengan membaca judul kemudian segera membuka dan membaca berita
tersebut.
2. Cermati Alamat Situs Berita
Dalam hal ini, kita bisa mencermati alamat
URL dari situs yang kita dapat. Biasanya situs yang belum terverifikasi sebagai
media resmi akan menggunakan domain blog (contoh : https://beritaasyik.blogspot.com). Jika ditemui hal tersebut, maka
kebenaran informasi atau berita yang didapat perlu dipertanyakan.
3. Cermati Fakta Informasi
Dilansir dari laman resmi Kominfo, suatu hal
atau kejadian dapat dikategorikan fakta ketika diambil dari peristiwa yang
terjadi lengkap dengan kesaksian dam buktin yang ada. Sedangkan opini maupun
rumor biasanya berupa pendapat dari penulis berita yang memiliki sifat
subyektif, sehingga belum tentu kebenarannya. Dalam kata lain, dalam suatu
informasi dapat dikatakan fakta jika ada bukti atau data pendukung yang kuat.
4. Laporkan Berita Hoax
Biasanya ketika terdapat berita hoax di media sosial, kita bisa
menggunakan fitur Report untuk
melaporkan apakah informasi tersebut palsu, spam
dan lainnya. Semakin banyak masyarakat yang menyadari hal ini, maka
penyebaran hoax bisa ditekan. Bukam
hanya itu, cara ini juga bisa menghindarkan masyarakat dari kondisi kepanikan
dan kecemasan yang buruk di tengah wabah Covid-19.
Daftar
Pustaka
Afifullah.
(2019). Hidup Sementara, Ini
6 Manfaat Selalu Berbuat Kebaikan di Dunia.
https://www.idntimes.com/life/inspiration/iip-afifullah/6-manfaat-selalu-berbuat-kebaikan-di-dunia-c1c2/2.
Prabandari,
Ayu Isti. (2020). Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Ini 4 Cara Mudah Hindari
Penyebaran Hoaks. https://m.merdeka.com/jateng/kasus-covid-19-terus-meningkat-ini-4-cara-mudah-hindari-penyebaran-hoaks-kln.html.
Sintarini, Tri. 8 Kebaikan yang Bisa Kamu
Lakukan Untuk Sesama Saat Pandemi Corona https://www.popbela.com/career/inspiration/tri-sintarini/8-kebaikan-yang-bisa-kamu-laku
kan-untuk-sesama-saat-pandemi-corona.
Biodata Penulis
Nanda Afriska Maulidia atau lebih akrab
disapa nanda, lahir di Jakarta pada 9
Juni 2001. Ia merupakan alumni SMA Negeri 1 Tarumajaya, Bekasi. Saat ini,
tercatat sebagai mahasiswa aktif Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta. Kini ia
aktif mengikuti beberapa Organisasi baik internal maupun eksternal kampus,
seperti PK IMM FIKes UHAMKA, Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat FIKes
UHAMKA dan lainnya. Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan
kualitas dan penulisan selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim kritik dan saran
ke maulidiananda7@gmail.com atau via Instagram melalui akun @afriskananda
Posting Komentar untuk "Menebar Kebaikan di masa Pandemi"