Muhammadiyah dan Peran IMM untuk Kemanusiaan
Ponco Harisaputra,
Muhammadiyah
telah memiliki amal usaha bidang pendidikan dari mulai TK Aisyiyah Bustanul
Athfal sampai perguruan tinggi. Semuanya adalah hasil amal usaha dan perlu
diketahui bahwa persyarikatan pusat hanya punya modal meresmikan saja. Itupun
kalau sempat katanya. Darimanakah modal membuat amal usaha itu? Ya, jelas
modalnya dari warga muhammadiyah. Dengan santainya membangun kampus, lalu
menyerahkan kepada pusat. Cara kerjanya yang hebat ini membuat orang takjub
melihatnya bahkan sampai terkaget-kaget.Tapi inilah muhammadiyah, dengan
semangat amal dan usaha, muhammadiyah yang sudah berjalan seabad lebih mampu
menjadi raksasa pembangun peradaban negeri, karena warga muhammadiyah memilki
semangat amal semangat ikhlas Lillahi Ta’ala.
Mengutip
pesan dari K.H Ahmad Dahlan kepada warga persyarikatan beliau berpesan
hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah. Kita mesti
meneladani semangat amal muhammadiyah, lalu berusaha agar amal tetap hidup walau
kita tidak dapat untung bahkan seringkali buntung. Visi akhirat tidak dapat
dibayar oleh apapun bahkan oleh seisi dunia sekalipun. Visi ini yang harus
terus kita bangun di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Apalagi kita sebagai anak
kandung muhammadiyah kita wajib dan harus mengembangkan sayap dakwah ini dengan
lebih baik.
Melihat
dan mendengar materi-materi yang disampaikan di agenda Darul Arqam Madya
2020 PC IMM Jakarta Selatan, point utama
yang dibahas yaitu pentingnya Ijtihad Kemanusiaan. sudah selayaknya kita
menjadi power dalam memberantas masalah kemanusiaan apalagi ini menyangkut masa
depan bangsa dimana pemuda sebagai kaum intelektual.
Membahas
masalah kemanusian pastinya bicara tentang gerakan Ikatan Mahasiswa
Muhamdiyah, seperti yang tertulis dalam Tri Kompetensi Dasar IMM yakni "Religiusitas,
Humanitas dan Intelektualitas”. Pandangan yang berkembang kebanyakan humanitas
dihubung-hubungkan dengan masalah kelaparan, kemiskinan dan yang sifatnya
bantuan sosial.
Nyatanya,
humanitas itu adalah perkara yang sangat luas, jika kita teliti banyak sekali
agenda kehumanitasan yang terlewat dari pandangan kita tentunya IMM sebagai
agen perubahan yang terkadang larut dalam romantisme masa lalu.
Dalam
pemaparannya kanda Amirullah, penulis buku IMM untuk Kemanusian dijelaskan
gerakan kemanusiaan IMM belum menyentuh isu-isu universal, masih berkutat pada
sentimen sentimen ideologis, sektarian dan cenderung larut dengan pemikiran
gerakan islam lain. IMM For Humanity perlu kita tawarkan sebagai gagasan dan
komitmen gerakan IMM sekarang dan di masa depan. Menjadi rumah bagi semua dan
menjadi harapan manusia secara universal.
Mengingat
kembali Aksi #TolakOmnibusLaw dimana para mahasiswa turun ke jalan mengambil
peran menyuarakan aspirasi rakyat karena adanya bentuk ketidakadilan di negeri
ini. IMM pun kembali dalam euforianya semangat dalam memperjuangkan hak-hak
rakyat khususnya kaum buruh, dan semoga imm terus mengkawal isu-isu lainnya
yang bukan hanya opening ceremony semata tapi juga membantu masyarakat indonesia
dalam memberantas masalah kemanusiaan.
Setelah
membaca tulisan saya ini, bagi siapapun yang tidak berkenan hidup-hidupilah
Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah, silahkan pintu keluar ada dihadapan anda. Karena
IMM hanya menerima mereka yang memiliki semangat amal usaha, mau berkorban dan
bekerja keras.
Tidak
perlu khawatir satu dua orang keluar dari barisan. Karena jalan kebenaran
walaupun jalan memakai seutas tali, tetap banyak yang ngantri sebab hanya
kepada dakwah ini kita mengabdi.
Posting Komentar untuk "Muhammadiyah dan Peran IMM untuk Kemanusiaan"